Keberhasilan program KB( Keluarga Berencana) sejak
tahun 1970 hingga tahun 2002 memberikan satu rezeki yang besar untuk Indonesia
yaitu bonus demografi. Bonus Demografi adalah waktu dimana penduduk dengan umur
produktif sangat besar sementara usia muda semakin kecil dan usia lanjut belum
banyak.Diperkirakan datangnya rejeki ini pada tahun 2020-2030, pada tahun
2020-2030 ini jumlah usia angkatan kerja (15-64 tahun) mencapai 70% sedangkan
sisanya 30% adalah penduduk tidak
produktif (dibawah 15 tahun dan diatas 65 tahun). Proporsi itu idealnya
menggambarkan rendahya angka ketergantungan penduduk usia tidak produktif
terhadap penduduk usia produktif .Tentu ini akan menjadi berkah yang bearti
untuk Indonesia, petumbuhan ekonomi akan meningkat, dan berdampak meningkatnya
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Berkah ini membuat Indonesia
berpeluang untuk menjadi maju dengan pesat.
Namun
kedatangan rejeki ini harus sangat dipersiapkan seperti pemerintah yang harus
memiliki strategi pembangunan lapangan pekerjaan yang melimpah dan pemerintah yang
harus mampu menjaga aset aset Negara agar tidak banyak dikuasai oleh pihak pihak
asing. Dan yang paling penting adalah generasi produktif yang menjadi dominan
harus dipersiapkan secara matang, agar dapat bersaing dididunia kerja dan pasar
International yang akan datang pada tahun 2015 yaitu AEC (Asean Economic
Community). Dalam hal ini pemerintah yang seharusnya menjadi agent of development sering melupakan
dan tidak menjadikan hal yang penting untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia,
padahal pengembangan Sumber Daya Manusia merupakan investasi jangka panjang yang
nantinya akan menjadi senjata utama untuk kemajuan bangsa Indonesia. Seharusnya
pemerintah harus segera memperbaiki kualitas pendidikan agar lebih merata dan
lama bersekolah juga wajib ditingkatkan, lalu kesehatan dengan meningkatkan
jumlah fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, poliklinik , obat
dengan harga terjangkau, pengadaan asuransi kesehatan bagi tenaga kerja dan
menjadikan lingkungan yang lebih sehat, kemampuan komunikasi dan penguasaan teknologi masyarakat Indonesia
atau dengan solusi lain yaitu memberikan pembelajaran tentang wawasan entrepeneur agar SDM Indonesia dapat
menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Tetapi walaupun pemerintah sudah
memberikan banyak sarana , masyarakatnya pun harus sadar akan pentingnya
pendidikan, kesehatan dan aspek aspek yang dapat mengembangkan kuliatas SDM. Jangan
sampai kesempatan emas ini menjadi sia sia ,membawa kesengsaraan dan membebani
negara hanya karena kualitas penduduknya yang kurang optimal.
Tampak
menjanjikan memang jika bonus demografi ini berhasil tapi itu semua bisa berubah
menjadi boomerang atau justru menjadi senjata makan tuan untuk Indonesia bila
kita tidak memiliki persiapan berupa rencana dan tindakan yang tepat,
sistematis dan cermat. Persiapan dan rencana untuk menyambut rejeki ini harus
dimulai secepatnya karena sejatinya semua yang berubah tidak bisa hanya
sekejap, semua harus melalui proses. Proses dan perubahan ini harus dilakukan
oleh semua elemen yang ada di Indonesia, baik itu rakyat biasa, pejabat ataupun
pemerintah semua harus ikut berpartisipasi untuk mensukseskan berkah bonus
demografi ini yang mungkin hanya datang 1 kali, jangan sampai kita tidak
melakukan perubahan dan hanya terdiam mengikuti arus seperti ikan mati, harapan
kita tentang modal dasar bagi pembangunan Indonesia ini yaitu bonus demografi mungkin
hanyalah mimpi indah nyaris yang tak berujung.Kesimpulannya adalah bonus
demografi ni ibarat pisau bermata dua, di satu sisi akan menjadi berkah jika
kita berhasil mengambilnya tetapi dilain
sisi juga bisa menjadi bencana bila SDM tidak dipersiapkan secara optimal.
Good
BalasHapusTerimakasih, membantu untuk tugas
BalasHapusThanks infonya, can't wait for your next artikel 😘😘
BalasHapusCendol gan
BalasHapusih wow bagus banget artikelnya,membantu banget buat tugas.Makasih banyak
BalasHapussehr schöner Artikel
BalasHapusArtikel lainnya ditunggu ya kak😊
BalasHapusSama kaya komennya milla deh kak
BalasHapuscool, i like it
BalasHapus